Tebar Gambar Ajar, Cara Belajar Spesial dan Respon Virtual

Ali Harsojo

#Lombajuni2020mediaguru.id

#Tantangangurusiana

#Jurusbelajardaringantigaring

Corona yang mendera Negara kita, menjadi bekal bagi guru untuk terus belajar mengeluarkan jurus-jurus andal dalam mengajar daring. Tujuannya adalah agar siswa tidak merasa bosan belajar di rumah. Maka pola dan cara belajarnya harus selalu bervariasi, tanpa mengubah substansi standar kompentensi pembelajaran. Namun, juga harus memerhatikan aspek psikologis siswa. Sekali waktu, guru butuh menerapkan gaya mengajar yang serius. Tetapi pada masa pandemi, gaya unik, santai, sederhana dan mengena adalah pilihan tepat untuk diterapkan.

Tidak adanya tuntutan menuntaskan capaian kurikulum, menjadi ruang terbuka bagi guru untuk melakukan inovasi pembelajaran daring yang unik dan menyenangkan. Pembelajaran yang monoton dan garing akan membuat siswa terganggu secara psikoligis. Sebab, mereka sedang belajar di rumah. Tanpa teman dan situasi bermain yang cair.

Berdasarkan kesepakatan, saya sebagai guru dan orang tua siswa, maka kegiatan pembelajaran akan dilakukan secara daring. Dan disampaikan melalui media Whatsapp grup paguyuban wali siswa. Tetapi, tidak sepenuhnya secara langsung melakukan virtual meeting. Dengan metode variasi yang beragam, pembelajaran daring yang dilakukan selalu mendapat respon yang baik dan menyenangkan. Misalnya, pembelajaran daring dari kebun, visualisasi guru berpraktik virtual, berbasis video learning, dan metode tebar gambar bahan ajar. Metode otodidak ini dilakukan untuk membangun suasana baru yang spesial dan menyenangkan.

Secara teknis, prosedur pembelajaran daring Tebar Gambar Ajar pada materi ajar Mengiklankan Produk Unggulan Makanan Lokal, yaitu: 1) guru mencari gambar benda konkret baik foto kamera maupun gambar virtual produk unggulan makanan lokal yang biasa ada di rumah, misalnya: kerupuk, keripik, jenang, dodol, kopi tubruk, dan hasil home insdutri makanan dan minuman lainnya, 2) sambil recording, guru menampilkan beberapa gambar produk tersebut dalam bentuk video slide show dan rekam layar dengan aplikasi AZ-Screen. Kemudian guru menarasikan nama dan jenis bahan alamnya serta tugas presentasi mengiklankan kelebihan makanan unggulan tersebut yang harus dikerjakan siswa, 3) Menyimpan video hasil recording dan mengunggahnya ke Youtube, 4) guru membagikan link materi pelajaran di youtube ke WA grup wali siswa, 5) Guru memberikan informasi secara tekstual tugas siswa: mengiklankan produk makanan unggulan daerah setempat yang ada di rumahnya dan dibuat video pendek berdurasi 2-5 menit. Siswa harus berpose dan presentasi iklan dengan makanan dan minuman maupun kue unggulan yang ada di rumahnya. 6) siswa merespon tugas guru secara virtual dengan mengirim video presentasi iklan kepada guru, dan 7) sebagai apresiasi, lima tugas video presentasi siswa yang terbaik akan diunggah ke youtube dan dikirim kembali ke WA grup wali siswa. Video presentasi iklan boleh dibuat drama bersama orang tuanya, sehingga terjadi dialog seputar benda yang diiklankan. Dengan mengiklankan produk lokal daerah, siswa dapat mengenal potensi makanan unggulan di daerahnya. Tentu, juga menerapkan konsep kearifan lokal dari aspek makanan lokal yang bermutu.

Tanggapan positif wali siswa selalu meramaikan WA grup dengan beragam komentar positif. Ucapan terima kasih dan komentar di grup mapun di link youtube memberikan sinyal kepuasan mereka terhadap kegiatan pembelajaran daring yang dilakukan oleh guru.

Dalam kurun waktu seminggu, setidaknya ada 3 metode daring dengan teknik berbeda yang dilakukan. Jika menggunakan teknik yang sama, siswa merasa bosan dengan cara yang menoton tersebut. Dengan Tebar Gambar Ajar dan Cara Belajar yang Spesial, Alhamdulillah Respon Virtual siswa lebih cepat. Respon tersebut berupa pengumpulan tugas secara virtual sebelum pukul 16.00 WIB, sore hari. Ternyata, metode Tebar Gambar Ajar ini cukup efektif mewarnai kegiatan belajar siswa di rumah. Siswa lebih kreatif dengan menampilkan diri presentasi iklan produk makanan dan minuman khas lokal daerahnya.

Tentang Penulis

Ali Harsojo, lahir pada tanggal 18 Januari 1978 di sudut kota kecil paling timur pulau Madura, Sumenep. Ia Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya pada tahun 2013. Saat ini, Ia mengajar di SDN Pajagalan II Sumenep. Aktif dalam kegiatan literasi dan tergabung dalam beberapa komunitas literasi: Mediaguru Indonesia, Rumah Literasi Sumenep, Gladhi Kusuma Jatim, IPP Jawa Timur, FSG Sumenep ,dan Kata Bintang. Belajar menulis di surat kabar lokal, media on line, dan beberapa buku antologi. Hampir setiap waktu menulis menggunakan samartphone.

Ia adalah Pemenang Lomba Antologi Mediaguru Selamat Datang Mas Nadiem tahun 2019, Jalan Terang Guru Pemenang, Internet Pendidikan, Merdeka Belajar, Guru Penggerak dan #DiRumahAJa yang dihelat oleh MediaGuru Indonesia. Buku pertamanya adalah Samudera Inspirasi di Facebook yang dipublikasikan Pustaka MediaGuru dalam program Satu Buku Satu Guru dan diluncurkan bersama pada acara Gebyar Literasi dan Temu Penulis Nasional tanggal 20-21 Mei 2017 di Kemdikbud Jakarta.

E-mail: [email protected], [email protected]

HP. 085755977062, 081703181191