Ali Harsojo

Saya adalah pribadi yang sangat sederhana dilahirkan di kota kecil Sumenep, Madura. Suka berkolaborasi dan bersinergi. Selalu ingin mencari tahu setiap ilmu yan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pledoi

Pledoi

Tantangan 365 Gurusiana Hari Ke-136

#TantanganGurusiana

#Pentigraf1

"Semua saksi tidak ada satupun yang menyatakan, saudara Empang bersalah. Orang tua kedua korban tewas juga sudah menyatakan memberi maaf dengan bukti surat pernyataan memberi maaf yang diketahui oleh kepala desa sebagaimana terlampir dalam pledoi ini." kata penasihat hukum pak Empang dengan suara lantang. Sidang pagi itu rupanya hari pembelaan pak Empang atas dakwaan kepada dirinya. Pak Empang, nama panggilan familiar siswanya hanya tertunduk lesu dan muka pucat pasi di kursi pesakitan pengadilan itu. Jaksa penuntut umum menuntut hukuman satu tahun penjara atas dakwaan kriminal yang dilakukannya. Pak Empang didakwa lalai menjalankan tugas sebagai guru yang menyebabkan tewasnya dua muridnya di pantai, berenang dan terserer arus. Mr. Hendik sebagai kuasa hukum pak Empang mengajukan dua permohonan untuk dikabulkan. Pak Empang dibebaskan dari segala dakwaan dan ia dinyatakan bebas. Sebab, tidak ada unsur yang memenuhi untuk dijatuhi hukuman sesuai dengan pasal yang didakwakan.

Suasana sidang pledoi menjadi haru biru. Teman sejawat sang guru teladan itu hadir untuk memberikan dukungan moril. Menguatkan mentalnya menghadapi ketok palu hakim. Pak Empang merasa menyesal atas kejadian itu. Meskipun ia tahu, dan disaksikan oleh guru lain, bahwa muridnya keluar sekolah tanpa seizinnya dan tidak izin kepada guru lain pergi ke pantai dekat sekolah. Tuhan berkehendak lain, kedua murid itu tenggelam dalam derasnya arus pantai. Sontak, mendengar kabar itu, pak Empang berlari kencang menuju pantai mengejar muridnya. Terlambat, meski ia berusaha menyusul ke tengah pantai, ia tak mampu lagi melawan gelombang laut yang cukup besar. Muridnya ditemukan menjadi mayat beberapa jam kemudian oleh masyarakat sekitar.

Ujian juga berpangku pada pak Empang, gurunya. Orang tua korban yang tinggal di kota besar tidak mau tahu tentang anaknya yang keluar sekolah tanpa iziz. Gurunya harus bertanggung jawab. Harus dihukum. Lamunan pak Empang di depan Hakim, Jaksa dan Pengacaranya menjadi tersentak, ketika hakim bertanya tentang hal lain yang mau disampaikan terkait pledoinya. "Saya menyesal, yang Mulia," kata pak Empang dengan derai air mata. Kembali menunduk menatap lantai. Sementara pihak keluarga dan teman guru yang menyaksikan sidang tak kuasa menahan pilu. Sungguh besar hati pak Empang. Bertanggung jawab atas apa yang tak ia lakukan. Dan tidak mau menyalahkan siapapun, termasuk pihak sekolah. Ia tanggung sendiri beban berat itu. Sidang berakhir ditandai dengan ketok palu hakim setelah jaksa penuntut umum menyatakan replik. Menanggapi secara tertulis minggu depan. Empang menoleh ke belakang. Kami semua berpelukan dengan tangisnya yang terisak. Suminah, istri pak Empang memeluk dan mencium pipi suaminya tercinta penuh haru biru sebelum beliau digiring petugas kembali ke sel tahanan. Kami hanya saling pandang lunglai.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kasihan Empang....

29 May
Balas

Ya bu...

29 May

Empang riyah gaffar ya om... Hee.. Keren om tulisannya..

29 May
Balas

Bah..nyoba..rowa

29 May

Nyoba tapi bagus bnget sdh kok ini om

29 May

Keren

29 May
Balas

Makasih bu

29 May

Kasihan pak Empang, sukses selalu pak

29 May
Balas

Amin..terima kasih bu

29 May

Aduh namanya kok Empang, saya kira tadi empang

29 May
Balas

Nama panggilan mungkin bu..hahahaha

29 May

Bagus, saya suka pak

29 May
Balas

Duh...asal nulis bu..blm bisa apa apa...

29 May

Kasihan ya si Empang

29 May
Balas

Ya bu

29 May

Kasihan sekali Pak Empang.

29 May
Balas

Ya bu..makasih

29 May



search

New Post